Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) yang dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan kambium. Jika hormon auksin berada di ujung tunas, maka akan diangkut oleh jaringan berkas pembuluh (xilem dan floem) menuju ke tunas untuk tumbuh dan pemanjangan sel-sel jaringan batangnya.
Hormon auksin diproduksi di bagian koleoptil ujung tunas lalu diangkut oleh jaringan pembuluh angkut menuju tunas, selanjutnya tunas akan tumbuh menjadi tunas bagian akar, batang, dan daun. Pada tunas batang, auksin akan berkumpul di bawah permukaan batang yang menyebabkan sel-sel jaringan di bawah permukaan batang tersebut akan tumbuh lebih cepat dari sel-sel jaringan di atas permukaan batang. Hormon auksin memiliki sifat sangat peka terhadap panas/sinar. Apabila terkena panas yang tinggi maka auksin akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru akan menghambat terjadinya pembelahan sel-sel pada daerah pemanjangan batang. Sehingga pertumbuhan sel-sel batang yang terkena sinar matahari akan menjadi lebih lambat dibandingkan dengan sel-sel jaringan pada sisi batang yang tidak terkena sinar matahari.
Hormon auksin berfungsi untuk :
1. Merangsang perpanjangan sel-sel batang
2. Merangsang pembentukan bunga dan buah.
3. Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
4. Mempercepat aktivitas pembelahan sel-sel titik tumbuh kambium akar dan batang
5. Mempengaruhi pembengkokan batang.
6. Merangsang pertumbuhan akar lateral (samping)
7. Merangsang terjadinya proses diferensiasi sel menjadi jaringan berkas pengangkut
1 komentar:
tahnks ya mba, bantu banget niii??
Posting Komentar